Oleh H. Andi Ahmad Saransi
Menutup tahun 2023 kemarin, tepatnya tanggal 31 Desember, bersama Ketua Perwira Andi Sapri Pamulu. Ph.D dan Sekum Perwira Andi Dahrul, kami menjelajah berbagai situs di Soppeng.
Salah satu situs yang kita jelajahi adalah situs Goa Codong. Situs ini memiliki nilai informasi arkeologi dan sejarah yang sangat tinggi.
Dari aspek Arkeologis, Goa Codong diduga sebagai tempat berlindung manusia purba. Sedangkan dari aspek Sejarah, Goa Codong dikenal sebagai tempat persembunyian Petta Barang atau biasa disebut Daeng Pabarang.
Daeng Pabarang adalah tokoh penentang Belanda pasca jatuhnya kerajaaan Bone pada tahun 1905. Daeng Pabarang dalam pemberontakannya bercorak mesianistik yang seringkali diberi aroma mistik oleh para pendukungnya.
Hal ini dilakukan terutama untuk menarik simpati masyarakat agar larut dalam gerakan itu. Masyarakat sangat percaya bahwa Daeng Pabarang dapat menghilang dan muncul secara tiba-tiba apabila ia dikejar oleh tentara Belanda. Apakah benar Daeng Pabarang dapat menghilang secara tiba-tiba? Menarik disimak hasil interogasi Daeng Pabarang ketika ditangkap dan diadili Belanda di Citta pada tahun 1913.
“En of Daeng Pabbarang er nu in was gewest, ja and neen,” vroeg hem kapitein D.
Ja hij was er geweest tijdens de eerste doorzoeking. Hij had gezeten in een van de onderste holen van de grot, terwiljl de patrouille boven hem liep en hij wel degelijk in angst gezeten ook, omdat hij er niet alleen was, maar zelfs met een kind op z’n knie. Was dit gaan huilen, dan was gesnapt!.
Terjemahannya:
Apakah Daeng Pabarang ada dalam gua itu, ya atau tidak. Tanya Kapten D kepadanya.
“Ya, ia ada dalam gua selama pencarian pertama. Ia duduk dalam satu liang yang paling bawah, sementara patroli berjalan di atasnya, dan ia cukup khawatir, karena dia tidak sendirian di sana, tetapi bahkan dengan seorang anak di pangkuannya. Jika anak ini menangis, ia pasti tertangkap!.
Setelah lebih 100 tahun lewat dalam kondisi kekinian, kita kembali diperhadapkan satu pertanyaan, Apakah aroma mistik Daeng Pabarang itu masih ada tersisa pada masyarakat Codong saat sekarang ini?
Ya masih ! karena ketika mobilnya Andi Dahrul terperosok di jalan pendakian menuju Goa Codong, masyarakat Coddong pun percaya bahwa itu disebabkan karena “ampa-amparengngi kupangonroanna Goa Codong” (mobil itu terjatuh akibat teguran dari penjaga Goa Codong – Daeng Pabarang).
Wallahu A’lam Bishawab