Gau Maraja Leang leang Maros: Angkat Jejak Sejarah dan Budaya

Oleh : H. Ahmad Saransi

Setelah sukses diselenggarakan dua tahun lalu di Kabupaten Soppeng, perhelatan budaya akbar Wija Raja La Patau Matanna Tikka kini kembali akan digelar di Kabupaten Maros pada tanggal 3 – 5 Juli 2025.

Acara ini merupakan bentuk penghormatan dan pelestarian terhadap tokoh besar dalam sejarah Sulawesi Selatan, yakni La Patau Matanna Tikka, yang pernah menjabat sebagai Raja Bone, Datu Soppeng, dan Ranreng Toa Wajo.

Perhelatan sebelumnya di Soppeng 2023 diselenggarakan berkat kerja sama antara Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA LPMT), Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan menjadi tonggak penting dalam upaya membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah dan kebudayaan Sulawesi Selatan di tengah arus modernisasi.

Kini, semangat itu berlanjut di Maros dengan tema besar “Gau Maraja Leangleaang Maros”. Pemilihan Kabupaten Maros sebagai tuan rumah memiliki nilai historis tersendiri. Salah satu istri La Patau Matanna Tikka, I Maemuna Dala Maru, berasal dari Maros, sehingga menjadikan kabupaten ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari warisan sejarah La Patau.

Ketua Umum PERWIRA LPMT Andi Muhammad Sapri Pamulu. Ph.D menyampaikan, “Kegiatan ini bukan sekadar napak tilas sejarah, tapi juga menjadi ruang konsolidasi budaya, mempererat silaturahmi antar- wija La Patau. Mari kita menggemakan warisan nilai-nilai Puatta dengan berkegiatan dan berkarya baik bersama-sama maupun mandiri dengan tujuan output/outcome yang terbaik sesuai dg visi/misi organisasi”.

Acara ini dijadwalkan akan menghadirkan Menteri Kebudayaan dengan berbagai kegiatan kebudayaan, konperensi internasional, pameran benda pusaka, video mapping di Leangleang, hingga prosesi adat yang menggambarkan kejayaan masa lampau.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya akan dihadirkan pula kegiatan Tudang Sipulung Wija Raja La Patau yang melibatkan sejarawan, akademisi, dan tokoh adat, guna membumikan kembali kisah dan kontribusi La Patau dalam sejarah kerajaan-kerajaan Bugis Makassar.

Dengan mengangkat semangat Gau Maraja, perhelatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya sejarah sebagai fondasi membangun masa depan yang berakar pada kearifan lokal.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *