HAUL KE-311 LA PATAU MATANNA TIKKA

Oleh : H. A. Ahmad Saransi

Pada tanggal 20 September 2025, Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA LPMT) kembali akan melaksanakan Haul ke-311 wafatnya La Patau Matanna Tikka, Raja Bone XVI yang wafat pada tanggal 16 September 1714. Acara ini akan digelar di Nagauleng, Kabupaten Bone, sebuah lokasi bersejarah yang menyimpan jejak kepemimpinan beliau.

La Patau Matanna Tikka, yang lahir pada 3 November 1672, dikenal sebagai sosok pemimpin visioner yang memimpin Kerajaan Bone dari tahun 1696 hingga 1714. Di balik kepemimpinan beliau tidak hanya tercatat keberhasilan politik dan strategi, tetapi juga warisan besar berupa gagasan persatuan yang melampaui zamannya.

Salah satu jasa besar beliau yang patut dikenang adalah bagaimana politik pernikahan yang beliau rajut mampu memperkuat simpul-simpul hubungan antara kerajaan-kerajaan besar di Sulawesi Selatan. Ikatan kekeluargaan dan persaudaraan yang dibentuknya tidak hanya menjadi fondasi perdamaian antar kerajaan, tetapi juga meletakkan benih-benih kesatuan yang kelak menjadi cikal bakal dukungan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Haul tahun ini terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang mengangkat tema: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Tema ini seakan menjadi gema dari semangat dan visi La Patau Matanna Tikka tiga abad silam, bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada persatuan dan kesanggupan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Sebagai wija raja, anak cucu keturunan dan penerus nilai-nilai La Patau Matanna Tikka, PERWIRA LPMT menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi nyata dalam merawat, menjaga, dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam suasana haul yang khidmat dan penuh penghormatan ini, kita tidak sekadar mengenang seorang raja, tetapi juga menyerap kembali nilai-nilai luhur perjuangan, kebijaksanaan, dan visi kebangsaan yang beliau wariskan.

Mari kita jadikan Haul ke-311 ini sebagai momentum mempererat tali persaudaraan, memperteguh identitas kebangsaan, dan menyalakan kembali semangat pengabdian untuk tanah air tercinta, Indonesia.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *