Haul ke-308 Puatta La Patau Matanna Tikka Diperingati dengan Zikir dan Ziarah Makam Bersama

Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA LA PATAU), akhir pekan ini akan melakukan serangkaian kegiatan di dua kabupaten, yaitu Soppeng dan Bone termasuk Haul ke-308 Puatta La Patau.

Dua kegiatan tersebut dibalut dalam silaturahmi dengan bupati Soppeng dan Bone.”Kami juga agendakan mengunjungi makam Raja La Patau di Nagauleng Bone,” kata Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ketua Umum PERWIRA.

Menurut Dirut salah satu BUMN ini, kunjungan ke Soppeng sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya untuk siknronisasi perencanaan kegiatan budaya tahun depan, dan lanjut Ziarah makam ke Cenrana Bone untuk sekaligus memperingati haul Raja Bone ini.

”Pertengahan tahun depan akan berlangsung pertemuan kedua Wija Raja La Patau sedunia yang dirangkaikan dengan Seminar Internasional tentang La Patau, serta festival budaya Gau Maraja 2023,” ungkapnya.

Pengurus inti lainnya, Andi Akhmar menambahkan, akan melakukan rapat pemantapan dengan Bupati dan sejumlah stake holder di Soppeng.”

Apalagi kegiatan di soppeng nanti sangat banyak dan melibatkan ribuan orang. Mulai seminar internasional hingga pesta adat selama beberapa hari,” kata Dosen Unhas ini. Selain rapat pemantapan, kunjungan Perwira Lapatau juga renacananya akan melaksanakan zikir di Masjid Raya Soppeng. Selanjutnya, rombongan akan bergerak ke kabupaten Bone untuk ziarah kubur di Nagauleng Cenrana.”

Kita akan memaksimalkan waktu selama 2 hari di Soppeng dan Bone, memperingati haul sekaligus pemantapan untuk rangkaian acara yanh berskala internasional tahun depan ini,” ungkap Muhlis Hadrawi, Dosen ilmu budaya Unhas yang menjadi koordinator khusus seminar internasional nantinya.

Lanjut menurut Muhlis, Haul merupakan tradisi peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan semasa hidup dari tokoh yang diperingati tersebut.

Sebagaimana diketahui, La Patau Matanna Tikka mangkat pada tanggal 16 September 1714 adalah Raja Bone XVI yang juga sekaligus menjabat Datu Soppeng XVIII serta Ranreng Tuwa (Wajo) XVII menggantikan Arung Palakka. Kepribadian yang melekat pada diri Puatta’ La Patau memiliki kelayakan yang sangat kuat untuk diperingati dengan menggunakan terminologi ‘haul’.

Selain sebagai raja, beliau juga tampil sebagai sosok yang menguatkan praktik syariat Islam dengan ketat di Sulawesi Selatan dan beliau pula yang memiliki jasa terbaik dalam mengintegrasikan genealogi antar bangsawan Bugis dan Makassar.

Sebagian besar pengurus inti PERWIRA menyatakan kesediaan bergabung di acara ini. Dirut BUMN Muhammad Sapri Andi Pamulu, Andi Promal Pawi (Kadis Pariwisata Bone), Andi Santiaji (pengajar IPDN senior), Prof Andi Kasmawati Rahman, Guru besar UNM, Dr. Andi Marhamah, Andi Ahmad Saransi , Andi Fadli, Andi Dahrul, Andi Oddang dan Andi Bau Usdi Mappanyukki serta penasehat PERWIRA, Pemangku Adat Bone Andi Baso Hamid dan Sombayya ri Gowa, Andi Kumala Idjo juga mengaku siap untuk hadir langsung di Soppeng dan Bone.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *