Pertalian Sejarah Bugis dan Gorontalo Dibahas di Balai Bahasa Sulsel

Kamis, 27 Juni 2024, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan Jl Sultan Alauddin Makassar, menjadi saksi peluncuran dan bedah buku berjudul “Raja Wartabone Sang Santri Bontoala Bermoyang Suwawa-Bugis”.

Acara ini merupakan hasil kerjasama antara Balai Bahasa Provinsi Gorontalo, Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Komisariat Sulsel-Sulbar, dan Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (Perwira LPMT).

Buku ini mengungkapkan sosok La Iboerahima Wartabone, putra Mahkota Raja Wartabone, yang dikenal sebagai ulama terkemuka di Lembah Palu, Sulawesi Tengah. Nani Wartabone, seorang pahlawan nasional, dan Muhammad J. Wartabone, senator DPD RI untuk periode 2019-2024, adalah keturunan langsung yang turut diulas dalam buku ini.

Menurut Haliadi dan Hadrawi, Wartabone merepresentasikan hubungan politik dan genealogis antara kerajaan Bugis dan kerajaan di Gorontalo, terutama Bone Suwawa, serta kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah.

Nani Wartabone, yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mendirikan Jong Gorontalo di Surabaya dan berbagai organisasi di Gorontalo, termasuk PNI dan Partindo.

Pada 23 Januari 1942, Nani Wartabone memimpin perlawanan melawan Belanda di Gorontalo, peristiwa bersejarah yang diabadikan dengan Tugu Nani Wartabone. Dalam diskusi tersebut, Prof.

Muhlis Hadrawi mengungkapkan jejak hubungan antara Bugis dan wilayah lain di Sulawesi yang sudah terjalin sejak masa Raja Bone La Tenrirawe Bongkangnge pada abad ke-16.

Fenomena sosial-politik dari masa tersebut masih terasa hingga kini, dengan adanya toponimi seperti Parigi dan Ampana yang menunjukkan interaksi panjang antara masyarakat Bugis dengan wilayah lain di Sulawesi.

Acara ini menjadi momen penting untuk menggali lebih dalam sejarah dan kontribusi tokoh-tokoh seperti Wartabone dalam membentuk sejarah politik dan sosial di Sulawesi serta Indonesia pada umumnya

SUMBER SULSEL.HERALD.ID

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *