Keturunan Raja Bone ke-16 dan La Patau secara resmi telah mendirikan sekaligus melakukan penandatanganan akta pendirian Organisasi Perhimpunan Wija Raja (Perwira) La Patau Matanna Tikka yang berlangsung di Hotel Claro, Kota Makassar, Rabu (02/2/2022).
Diketahui bahwa organisasi ini didirikan atas dasar ikatan persaudaraan dan keturunan dari La Patau Matanna Tikka dengan cakupan yang meluas. Setelah melalui tahap demi tahap perumusan dasar-dasar organisasi ini, maka pilihan pada akronim PERWIRA kependekan dari kalimat Perhimpuan Wija Raja La Patau.
https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-8232751687330689&output=html&h=250&slotname=4694884875&adk=2663755501&adf=1230952499&pi=t.ma~as.4694884875&w=300&lmt=1657175448&psa=1&format=300×250&url=https%3A%2F%2Fsuaracelebes.com%2F02%2F02%2F2022%2Fsetelah-melalui-proses-yang-panjang-organisasi-perwira-la-patau-matanna-tikka-resmi-berdiri%2F&wgl=1&adsid=ChEI8OWUlgYQ6c7ajv68376rARJMAB1lJPUuuVsbcuwIs3kW15KV1zJLDyWk_hOb65v-uBbvlMpgxvVATe0914jT6TRy2RCOSKn1IdEhqA0WLnbuCauKmsJELTE_wmlX0g&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTAzLjAuNTA2MC4xMTQiLFtdLG51bGwsbnVsbCwiNjQiLFtbIi5Ob3QvQSlCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTAzLjAuNTA2MC4xMTQiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTAzLjAuNTA2MC4xMTQiXV0sZmFsc2Vd&dt=1657175262108&bpp=34&bdt=2466&idt=1300&shv=r20220630&mjsv=m202206300101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D607de381f4905d61-22d13236aad4003e%3AT%3D1655958963%3ART%3D1655958963%3AS%3DALNI_MaAWi-_3TFF5eQhnQtTMMPyw56efQ&gpic=UID%3D000006147ee98d2f%3AT%3D1655958963%3ART%3D1657175263%3AS%3DALNI_MZt286L9EviD75CpohPIVS4GBhQVw&prev_fmts=300×250%2C0x0&nras=1&correlator=4569092222156&frm=20&pv=1&ga_vid=257210236.1655958963&ga_sid=1657175264&ga_hid=2019599170&ga_fc=1&u_tz=420&u_his=2&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=141&ady=1634&biw=1349&bih=568&scr_x=0&scr_y=0&eid=44759876%2C44759927%2C44759837%2C42531606&oid=2&pvsid=775956606158857&tmod=2033272432&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fsuaracelebes-com.webpkgcache.com%2F&eae=0&fc=896&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C568&vis=1&rsz=%7C%7CleEbr%7C&abl=CS&pfx=0&fu=0&bc=31&jar=2022-07-07-05&ifi=1&uci=a!1&btvi=1&fsb=1&xpc=5mbM6tymO4&p=https%3A//suaracelebes.com&dtd=M
La Patau itu sendiri dikenali sebagai Raja Bone ke-16 dan Raja Soppeng ke-18 dengan masa pemerintahan antara 1696-1714 M.
Dalam kegiatan tersebut, seorang Pakar Sejarah, Dr Muhlis menuturkan bahwa perhimpunan Wija Raja Bone La Patau adalah figur yang mempersatukan jalinan kekerabatan beberapa daerah termasuk Bone dan daerah lainnya.
“Perhimpunan wija Raja bone Lapatau merupakan Figur yang mempersatukan jalinan kekerabatan bone, soppeng, wajo dan daerah lainnya. Hingga Donggala dan Sumbawa sampai Malaysia,” kata pakar sejarah ini.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa untuk keanggotaan organisasi Perwira bersifat terbuka.
“Keanggotaan perwira bersifat terbuka. Merajut persaudaraan, menjadikan Raja Lapatau adalah inspirasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Akademisi Universitas Hasanuddin, Dr. Andi Akhmar menyebutkan bahwa dengan adanya organisasi Perwira bisa menjadi ajang silaturahmi.
“Perwira menjadi ajang silaturahmi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bahwa sejak akhir abad ke-XVII La Patau sudah merintis ikatan persaudaraan yang kuat melalui jalinan kekerabatan antarbangsawan pada tiga kerajaan utama yaitu Bone, Gowa, dan Luwu. Jalinan kekrabatan pun dirangkai juga dengan Wajo, Soppeng, Sidenreng, Maros, Tanete, Bulukumba, Takalar, Jeneponto, Suppa’, Sawitto, beberapa kerajaan-kerajaan lainnya.
Tak hanya itu saja, bahkan melalui keturunan La Patau, juga terangkai kekerabatan Bugis-Makassar dengan kerajaan luar seperti Suwawa di Gorontalo, Sumbawa, Lombok, Bima di NTT, Banawa, Donggala di Sulawesi Tengah, bahkan kekerabatan juga terbentuk dengan kerajaan-kerajaan Melayu di wilayah Semenanjung Tanah Melayu (Malaysia).
Sejalan dengan Anggaran Dasar PERWIRA, maka basis gerak organisasi ini sebagai wahana gerakan pemajuan kebudayaan terutama Sulawesi Selatan. Pada kesempatan awal berdirinya Perwira ini akan memulai menggagas program Bone Geopark dan Festival Budaya di Soppeng.
Adapun SDM yang terhimpun di organisasi Perwira dari berbagai kalangan seperti akademisi, birokrasi, profesional, dan umum menjadi kekuatan yang terpadu melahirkan gagasan-gagasan cemerlang yang kemudian diarahkan untuk menyokong pembangunan Sulawesi Selatan.(*)