Pada 24 Agustus 2024, Seminar Nasional Geopark dengan tema “Optimalisasi Geopark dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Geoedukasi, Geokonservasi, Geoheritage, dan Pengembangan Ekonomi Lokal” menjadi sorotan penting dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) yang ke-68. Seminar ini bertujuan untuk mendiskusikan dan mengevaluasi kontribusi geopark terhadap pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada empat aspek utama: geoedukasi, geokonservasi, geoheritage, dan pengembangan ekonomi lokal.
Dalam seminar tersebut, kehadiran Ketua Perkumpulan Wija Raja La Patau (Perwira LPMT) Muhammad Sapri Andi Pmulu, Ph.D, memiliki makna yang sangat signifikan. Perwira LPMT telah lama dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan geopark di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya melalui gagasan dan inisiatif terkait Geopark Walanae yang mencakup kabupaten Bone, Soppeng, dan Wajo. Gagasan ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan kekayaan geologi dan budaya lokal sebagai sumber daya berharga untuk pembangunan berkelanjutan.
Untuk Geopark Bone, telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari proses perencanaan dan pengembangan. Sementara itu, untuk Geopark Soppeng, telah dilakukan Memorandum of Understanding (MOU) antara pihak Unhas, Perwira LPMT, dan Pemerintah Daerah Soppeng. Ini menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan geopark sebagai destinasi wisata dan pusat edukasi geologi yang berkelanjutan.
Untuk Geopark Bone, telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari proses perencanaan dan pengembangan. Sementara itu, untuk Geopark Soppeng, telah dilakukan Memorandum of Understanding (MOU) antara pihak Unhas, Perwira LPMT, dan Pemerintah Daerah Soppeng. Ini menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan geopark sebagai destinasi wisata dan pusat edukasi geologi yang berkelanjutan.
Andi Sapri Pamulu bersama almarhum Prof. Asri, seorang geolog dari Unhas, dan Andi Kaswadi Razak, Bupati Soppeng, bersama tim masing-masing telah melakukan survei dan eksplorasi di area yang direncanakan untuk Geopark Soppeng. Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk mengidentifikasi dan memetakan objek-objek penting yang akan menjadi daya tarik utama dalam geopark tersebut.
Seminar Nasional Geopark ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga sebagai platform untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak dalam pengembangan geopark. Kehadiran Ketua Perwira LPMT Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ph.D, menjadi simbol penting dari dedikasi dan usaha berkelanjutan dalam memajukan geopark, serta kontribusinya terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.
(Andi Ahmad Saransi, 24/08/68)
